Pernah melihat gambar di atas? Ini namanya adalah teritisan atau tritisan atap. Untuk bangunan di daerah tropis seperti Indonesia, tritisan atap tersebut sebenarnya penting banget! Apa itu teritisan atap dan kelebihannya, mari kita simak artikel ini!

Baca juga: Apa itu Waterstop dan Perlindungan Esensialnya dari Kebocoran?

Baca juga: Anti Gagal! Begini Cara Praktis Perbaikan Atap Bocor

Apa itu Teritisan Atap?

Sederhananya, teritisan atap adalah atap tambahan yang berdiri sendiri atau bisa juga berupa perpanjangan dari atap utama.

Baca juga: Atap Rumah Roboh? Kenali Penyebabnya

Berapa Ukuran Panjang dan Lebar Teritisan Atap?

Ukuran optimal untuk panjang teritisan atap adalah antara 20 cm hingga 1 meter dengan sudut kemiringan tertentu. Di sisi lain, lebar teritisan yang ideal berkisar antara 1,00 hingga 1,80 meter, tergantung pada tata letak dan orientasi rumah, karena variasi kebutuhan cahaya alami untuk setiap ruangan yang berbeda.

Baca juga: Apa itu Aluminium Foil Atap dan Apa Fungsinya?

Apa Manfaat Teritisan Atap?

• Melindungi rumah dari cuaca ekstrem seperti hujan, angin kencang, dan sinar matahari
• Meningkatkan efisiensi energi dengan membatasi masuknya panas dan membuang udara panas melalui sirkulasi udara
• Menambah nilai estetika rumah dengan menambah desain atap yang menarik

Baca juga: Kelebihan Penggunaan Atap Transparan Solartuff

• Meningkatkan keamanan rumah dengan menambah lapisan perlindungan terhadap kebocoran air
• Mempermudah pemeliharaan rumah dengan memudahkan akses ke atap untuk pemeliharaan atau perbaikan
• Mencegah kerusakan struktur atap dan bagian rumah lain akibat air hujan yang terkumpul.

Baca juga: Ini Dia Cara Pemasangan Atap Sirap

Apa  Saja Jenis Teritisan Atap?

Teritisan ini ada dua jenis:

• Teritisan yang terlihat menyatu dengan atap, 
• Teritisan yang menempel dengan dinding dan berada di atas bukaan.

Ada juga teritisan yang dibuat menggunakan dak beton datar dan ukurannya pendek, namun bentuk seperti ini kurang optimal untuk tritisan di daerah tropis dengan curah hujan tinggi karena membuat air hujan tergenang di teritisan. Sebaiknya, buat teritisan dengan bentuk miring supaya air hujan juga bisa mengalir lancar.

Jenis tritisan apapun yang dipilih, perhitungkan panjang dan lebarnya teritisan ini supaya bisa berfungsi dengan optimal. Selain itu, kareana letaknya di luar bangunan, teritisan bisa dibuat seestetik mungkin agar bangunan terlihat cantik dan tetap fungsional.

Baca juga: Cara Memasang Atap Bitumen

Baca Juga: Begini Keunggulan Penerapan Kanopi Kayu pada Hunian

Semakin bidang atap menerus dan menjorok keluar dari tepi bangunan, maka dinding bangunan akan semakin aman dari hempasan air hujan maupun dari panas matahari.

Baca juga: Bagaimana Kemiringan Atap yang Benar? Cek Disini!

Apa Kelebihan Menggunakan Teritisan Atap?

• Tahan lama dan tahan terhadap cuaca ekstrem
• Lebih ringan dan memerlukan lebih sedikit dukungan struktural daripada atap berbahan dasar logam
• Dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan warna, sehingga dapat disesuaikan dengan gaya dan warna rumah
• Mudah dalam perawatan dan pemeliharaan
• Lebih hemat biaya daripada atap logam atau asbes.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Atap Bocor? No.3 Bikin Heran!