Tue Oct 31 2023
Tue Oct 31 2023
Membangun di daerah yang tanahnya tidak stabil, seperti pada lahan yang miring, tepi sungai, atau daerah yang berlereng, tidak sama seperti pembangunan di lahan datar dan stabil. Agar memiliki kekuatan dan ketahanan optimal, konstruksi membutuhkan dinding penahan tanah atau biasa juga disebut retaining wall. Dinding penahan tanah bisa menahan lahan bangunan agar terhindar dari terjadinya longsor.
Baca juga: Mudah! Cara Mengatasi Dinding Lembab Secara Efektif
Dinding penahan tanah merupakan struktur bangunan yang dirancang khusus untuk menahan tekanan atau gaya lateral dari tanah yang berada di belakangnya. Struktur ini umumnya digunakan untuk mengatasi perbedaan ketinggian atau lereng curam pada sebuah area lahan, sehingga dapat mencegah tanah longsor dan erosi yang dapat merusak bangunan atau lahan sekitarnya.
Baca juga: Begini Cara Plester Dinding yang Baik
Dinding penahan tanah ini sangat dibutuhkan pada pembangunan di daerah dengan lahan yang miring, tepi sungai, atau lahan di daerah yang berlereng. Tak hanya itu, dinding penahan tanah juga sering digunakan dalam proyek pembangunan jalan, terasering, taman, atau bangunan tinggi.
Baca juga: Ciptakan Dapur Impian dengan Keramik Dinding Dapur Estetik
Dinding penahan tanah terdapat beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Berikut di antaranya:
Talud adalah jenis dinding penahan tanah yang sering kita temui. Biasanya terbuat dari batu kali yang disusun dan direkatkan dengan semen. Talud mampu menahan gaya lateral tanah dan air, sehingga sering dibangun di daerah dengan tanah yang labil. Talud biasanya berbentuk miring, dengan bagian bawah yang lebih menonjol dibanding atasnya.
Baca juga: Rekomendasi Roster Dinding Minimalis yang Estetik
Gabion atau bronjong dibuat dari batu yang dimasukkan dalam kawat yang dianyam hingga berbentuk seperti sangkar, yang lebih dikenal dengan nama kawat bronjong. Gabion bisa menstabilkan tanah dan tetap bisa dialiri air, sehingga tanah yang ditahan tidak menjadi jenuh air.
Baca juga: Mudah! Begini Cara Menambal Dinding Bolong!
Dinding turap ini biasanya terbuat dari beton precast atau baja. Turap terdiri dari beberapa lembaran turap yang dipancangkan ke dalam tanah, serta membentuk formasi dinding menerus vertikal yang berguna untuk menahan timbunan tanah atau tanah yang berlereng.
Baca juga: Panduan Terlengkap Cara Pasang Keramik Dinding
Dinding diafragma atau diaphragm wall biasanya digunakan dalam pembuatan basement untuk lahan parkir maupun gudang penyimpanan. Tujuannya sebagai penahan tanah sekaligus sebagai dinding basement. Dinding diafragma ini biasanya terbuat dari beton precast yang dipasang setelah melalui proses pengeboran dan penggalian tanah dengan menggunakan sistem bentonite.
Baca juga: Finishing Dinding Kamprot yang Kekinian!
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dinding penahan tanah:
Baca juga: Untung Rugi Pasang Wallpaper Dinding
Tanda-Tanda Kerusakan Dinding Penahan Tanah & Cara Mengatasinya
Tanda-tanda kerusakan pada dinding penahan tanah meliputi retakan, erosi tanah, dan munculnya air tak semestinya. Retakan kecil bisa diatasi dengan pengisian menggunakan material tahan air, sementara retakan besar memerlukan bantuan profesional. Erosi tanah harus ditangani dengan mengembalikan material penahan tanah. Kemunculan air yang tidak seharusnya mengindikasikan masalah drainase yang perlu diperbaiki. Pengelolaan vegetasi di sekitar dinding juga penting untuk mencegah kerusakan oleh akar tumbuhan besar. Dalam kasus kerusakan serius, konsultasikan dengan profesional konstruksi untuk evaluasi dan perbaikan yang tepat.
Penyebab Banyak Nyamuk di Rumah: Mengungkap Rahasianya!
28 November 2023
Jenis Pasir & Fungsinya untuk Konstruksi
27 November 2023
Apakah Bahaya Pasang Teralis Jendela?
27 November 2023
Lihat Semua