Apa persamaan bangunan Gelora Bung Karno, JIEXPO Kemayoran dan Terminal 3 Bandara Soetta? 

Ketiganya menggunakan struktur bangunan bentang lebar. Bangunan bentang lebar atau juga dikenal struktur lebar sering dibuat untuk fasilitas umum, gedung perkantoran atau bangunan komersial. 

Apa yang dimaksud dengan bangunan bentang lebar?

Bangunan bentang lebar adalah suatu bentuk arsitektur yang desainnya mencakup ruang besar tanpa kolom penyangga di tengahnya. Ciri khasnya adalah bangunan ini mampu mengeliminasi hambatan fisik dalam bentuk kolom atau dinding, untuk memberikan kebebasan dalam mengoptimalkan ruang.

Baca Juga: Jenis Rangka Baja Ringan

Ciri-ciri bangunan bentang lebar

Ciri arsitektur Futuristik bentang lebar mencakup dimensi besar, fleksibilitas desain, minim ornamen tradisional, dan penggunaan bahan modern. Ini terlihat pada bangunan dengan lebar melebihi 6 meter, bentuk yang fleksibel, tanpa ornamen tradisional, serta menggunakan material berteknologi.
 

Apa fungsi bangunan bentang lebar?

Fungsi utama dari bangunan bentang lebar adalah menciptakan ruang yang luas dan terbuka untuk berbagai keperluan. Tujuannya adalah menciptakan ruang yang fleksibel dan memungkinkan untuk berbagai macam penggunaan.

Keunggulan utama dari bangunan bentang lebar adalah ruang yang luas dan fleksibilitasnya. Dengan menghilangkan kolom penyangga, ruang dalam bangunan dapat diatur dengan lebih leluasa dengan cara yang lebih kreatif. Bangunan bentang lebar juga memberikan kesan elegan dan megah karena desainnya yang mengesankan.

Struktur bangunan bentang lebar apa saja? 

Secara umum, struktur pada bangunan bentang lebar terbagi menjadi empat sistem besar, masing-masing memiliki keunikannya sendiri.

1. Form Active Structure System

• Cable System: Pada bangunan bentang lebar, sistem kabel berfungsi sebagai penahan beban dengan menggunakan fungsi tarik. Gaya tarik ini meliputi gaya vertikal dan horizontal, asumsikan kabel selalu berada pada posisi miring.
• Tent System: Mirip dengan tenda, sistem ini menggunakan struktur permukaan yang tipis dan fleksibel, membuatnya sensitif terhadap tekanan angin.
• Pneumatic System: Sistem ini digunakan pada bangunan dengan konstruksi pneumatik, terbagi menjadi air-supported structure dan air-inflated structure.
• Arch System: Sebagai metode konstruksi kuno, sistem ini telah digunakan sejak zaman Romawi dan Yunani untuk menciptakan bangunan bentang lebar.

2. Bulk Active Structure System

• Beam System: Dalam bangunan bentang lebar, sistem ini mengandalkan elemen kaku horizontal yang diletakkan di atas elemen kaku vertikal, memastikan kolom tidak melentur.
• Frame System: Menggunakan material baja dan beton, sistem ini menawarkan kekokohan ekstra bagi bangunan.
• Beam Grid and Slab System: Sistem ini menggabungkan balok yang saling bersilangan untuk menopang pelat di atasnya.

3. Vector Active Structure System

• Flat Truss System: Bangunan bentang lebar dengan struktur ini memiliki kombinasi segitiga yang terbentuk dari elemen linear.
• Curved Truss System: Struktur melengkung ini sering digunakan pada bangunan seperti hanggar, stadion, dan pabrik.
• Space Truss System: Menggabungkan elemen linear untuk membentuk ruang 3 dimensi yang membentang dua arah.

4. Surface Active Structure System

• Prismatic Folded Structure System: Dikenal dengan bidang lipatnya yang memiliki kekuatan satu arah.
• Pyramidal Folded Structure System:  Struktur ini memanfaatkan bidang lipatan berbentuk segitiga.
• Rotational Shell System dan Anticlastic Shell System: Kedua sistem ini, pada dasarnya, memanfaatkan prinsip bentuk pelana yang berbeda pada setiap arahnya.

Memahami keempat sistem struktur tersebut mempermudah dalam menentukan pilihan terbaik saat merancang atau memilih bangunan bentang lebar. 

Jenis struktur bangunan bentang lebar

Berikut adalah beberapa jenis struktur yang umum ditemui dalam desain bangunan bentang lebar:

• Balok Baja (Steel Truss): Struktur balok baja adalah salah satu jenis struktur yang sering digunakan dalam bangunan bentang lebar. Balok baja yang kuat dan tahan lama dapat membentuk kerangka utama bangunan, mendukung atap, dan mendistribusikan beban secara efisien.
• Rangka Beton Bertulang (Reinforced Concrete Frame): Rangka beton bertulang juga merupakan jenis struktur yang umum digunakan dalam bangunan bentang lebar. Rangka beton bertulang menggunakan kombinasi beton dan baja tulangan untuk menciptakan struktur yang kuat dan tahan lama.
• Gaya Tarik (Tension Structures): Struktur ini menggunakan elemen yang ditarik untuk menciptakan bentang lebar. Misalnya dengan menggunakan material tenda yang diregangkan di atas kerangka, atau membran khusus yang menciptakan atap lentur tanpa kolom penyangga di tengahnya.
• Struktur Kaca (Glass Structures): Bangunan bentang lebar juga dapat menggunakan struktur kaca yang kuat untuk menciptakan ruang yang terbuka dan luas. Struktur kaca yang transparan memberikan kesan visual yang menarik dan memberikan pencahayaan alami yang melimpah.
• Struktur Kayu Lengkung (Glulam Structures): Struktur ini menggunakan balok kayu yang direkatkan secara laminasi untuk membentuk lengkungan yang kuat. Struktur kayu lengkung sering digunakan dalam desain bangunan bentang lebar yang menonjolkan keindahan kayu.
• Kerangka Tegangan (Space Frame): Ini adalah struktur yang terdiri dari elemen-elemen yang direkatkan membentuk kerangka berbentuk tiga dimensi. Strukturnya ringan, kuat, dan mampu menciptakan bentang lebar tanpa adanya kolom penyangga yang menghalangi.
• Struktur Batu dan Beton: Kombinasi struktur batu dan beton menciptakan ruang yang luas dan megah pada bangunan bentang lebar. Struktur ini juga memberikan kekuatan dan daya tahan yang diperlukan untuk mendukung bentang lebar yang besar.

Baca Juga: Begini Sistem Struktur Kantilever

Itulah sekilas informasi tentang bangunan bentang lebar yang memberikan ruang yang luas, fleksibilitas, dan desain yang mengesankan. Struktur pada bangunan ini memungkinkan untuk eksplorasi penggunaan ruang yang lebih fleksibel, kreatif dan memberikan pengalaman yang unik.