Wed Sep 25 2024
Wed Sep 25 2024
Dalam pembangunan konstruksi terdapat beberapa jenis pondasi yang dalam digunakan. Yang familiar dan sering digunakan di Indonesia adalah model pondasi cakar ayam. Jika Anda sedang berencana untuk membangun tapi belum menentukan pondasi apa yang akan dipakai, pelajari dulu model pondasi yang satu ini.
Mari kita bahas lebih dalam tentang pondasi cakar ayam.
Pondasi cakar ayam, sebuah metode konstruksi yang umum digunakan pada bangunan bertingkat, ditemukan oleh Prof. Dr.Ir Sedijatmo pada tahun 1961. Ini adalah bentuk pondasi yang telah menjadi pilihan utama dalam rekayasa teknik pondasi, memungkinkan pembangunan struktur di atas tanah yang lunak, termasuk area rawa-rawa. Metode ini melibatkan penggunaan tiang vertikal yang ditanam ke dalam tanah untuk memberikan dukungan yang kokoh.
Keunggulan konstruksi cakar ayam tidak hanya terletak pada kemampuannya menanggulangi kondisi tanah yang tidak stabil, tetapi juga dalam memungkinkan pembangunan pada lokasi yang sebelumnya dianggap tidak layak untuk konstruksi bangunan bertingkat. Seiring berjalannya waktu, kontribusi signifikan dari metode pondasi ini telah membantu mengatasi tantangan konstruksi di berbagai wilayah, menjadikannya solusi yang relevan dan efektif dalam dunia arsitektur dan teknik sipil.
Baca juga: Apa itu Pondasi Bore Pile?
Model pondasi seperti ini memberikan topangan bangunan yang kuat dan mengatasi permasalahan membangun di tanah lunak yang berisiko geser dan mudah ambles.
Seiring berjalannya waktu, pondasi cakar ayam tak hanya menjawab untuk pembangunan di atas tanah lunak saja. Pondasi ini juga cocok digunakan pada konstruksi lain, mulai dari untuk gedung tinggi, jembatan, jalan layang hingga landasan terbang.
Sedangkan untuk pembangunan rumah, pondasi cakar ayam memang jarang dipilih karena faktor biaya dan tidak semua bangunan memerlukan pondasi sekuat ini. Bangunan rumah pada umumnya lebih sering menggunakan jenis pondasi foot plat.
Cakar ayam mampu menopang pembangunan di tanah yang kurang kokoh tanpa takut terkena risiko tanah geser apalagi ambles.
Cara membuat pondasi cakar ayam pada dasarnya tidak membutuhkan sistem drainase karena seluruh isi pondasinya beton padat yang kuat dan strukturnya tidak memiliki celah atau ruang untuk drainase seperti pondasi konvensional.
Di Indonesia banyak pembangunan di tanah lunak, misalnya di daerah suburban yang mulai padat banyak membuka lahan bangunan di area rawa. Penggunaan pondasi cakar ayam di area ini akan membuat bangunan lebih stabil dan kokoh.
Dibanding biaya pondasi lain,cakar ayam membutuhkan biaya yang lebih besar karena banyaknya material yang dibutuhkan.
Butuh peralatan canggih dan ketelitian dalam pengerjaannya sehingga membutuhkan waktu leibh lama hingga pondasi cukup kuat
Untuk konstruksi rumah skala kecil, penggunaan cakar ayam tidak tepat digunakan karena dinilai kurang ekonomis dengan banyaknya material dan durasi pembuatannya.
Tiang Pancang
Foot Plate
Raft Foundation
Cakar Ayam
Secara sederhana menghitung kebutuhan material pondasi cakar ayam, perlu dilakukan perhitungan volume beton yang diperlukan untuk pondasi tersebut, yang didasarkan pada ukuran dan kedalaman pondasi yang diinginkan. Selain itu, juga perlu memperhitungkan kebutuhan besi tulangan yang akan digunakan dalam pondasi.
Nah, begitulah plus minus pondasi cakar ayam. Apakah pas dengan rencana pembangunan proyek Anda? Jika sudah memutuskan model pondasi yang sesuai, pelajari jenis semen yang cocok untuk beton pondasinya disini. Jangan lupa juga untuk bertanya-tanya dengan tukang struktur yang paham betul tentang pengerjaan struktur pondasi ini.
Temukan sejumlah artikel menarik seputar berita konstruksi pada blog teknologi Gravel. Cek juga sejumlah fitur produk jasa konstruksi yang dapat mempermudah aktivitas pembangunan dan renovasi properti milik Anda di halaman-halaman produk Gravel!
Cara Menghitung Borongan Atap Baja Ringan & Estimasi Harganya
Jumat, 11 Oktober 2024
SEPTEMBER CERIA: PERBAIKAN HUNIAN LEBIH HEMAT SAMBIL BELANJA BAHAN BANGUNAN
Rabu, 4 September 2024
Panduan Praktis Paham Biaya Borongan Pipa
Jumat, 20 September 2024
Lihat Semua