Thu Jun 22 2023
Thu Jun 22 2023
Untuk mencapai kekuatan beton yang maksimal, beton butuh perlakuan khusus. Tidak hanya pada proses pencampuran material, tapi juga saat penuangan, sampai pada proses pengeringan. Proses yang tidak benar di tengah jalan bisa bikin beton berubah kualitasnya, bahkan bisa keropos. Kok bisa ya beton jadi keropos? Mari kita telusuri bersama.
Tingkat kekentalan pada adukan cor adalah faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Pembuatan adukan cor yang terlalu encer bisa menyebabkan air semen rembes dari cetakan. Akibatnya, beton menjadi kopong dan akan lebih mudah keropos.
Pemasangan besi tulangan harus sesuai dengan ukuran dan jarak yang direncanakan. Kalau tidak, bisa menyebabkan selimut beton terlalu tipis. Kalau selimut beton terlalu tipis, bisa membuat beton tidak kuat dan berakhir keropos. Supaya ketebalan selimut beton bisa terjaga, bisa gunakan tahu beton yang dipasang di bawah besi tulangannya, terutama pada struktur horizontal seperti balok & plat lantai.
Jika ingin memakai bekisting bekas, jangan lupa bersihkan permukaannya dari pemakaian beton sebelumnya. Alih-alih ingin menghemat, bekisting dalam kondisi kotor malah bikin beton mudah keropos!
Proses pembongkaran bekisting yang terlalu cepat juga dapat merusak beton yang belum kokoh akibat getaran yang terjadi. Bila tidak segera ditangani, kerusakan tersebut bisa merembet kemana-mana.
Pada proses pemadatan pengecoran harus dilakukan secara sempurna. Biasanya untuk kolom yang berukuran kecil pemadatan dilakukan dengan memakai kayu atau palu yang diketuk secara perlahan dari luar bekisting. Sedangkan untuk kolom yang besar, pemadatan dilakukan dengan alat khusus.
Untuk mendeteksi keroposnya beton, ada beberapa metode yang bisa digunakan. Berikut diantaranya;
Alat ini bekerja dengan menghantam permukaan beton dan mengukur kecepatan pemantulan energi. Semakin tinggi nilai rebound, semakin baik kondisi beton.
Penggunaan ultrasonik di mana gelombang suara digunakan untuk mengukur ketebalan beton dan mendeteksi adanya zona keropos.
Yakni dengan memeriksa apakah ada retakan, perubahan warna, atau korosi pada permukaan beton. Jika terdapat tanda-tanda keropos, sebaiknya dilakukan pengujian lebih lanjut oleh ahli beton.
Pembangunan dan Spesifikasi Gereja Blenduk Semarang
29 September 2023
Pembangunan dan Spesifikasi Gereja Mawar Sharon Surabaya
29 September 2023
Pembangunan dan Spesifikasi Gereja Tiberias Kelapa Gading Nias
29 September 2023
Lihat Semua